+6281 1127 8182

Mie ayam memang salah satu makanan Indonesia yang universal, bisa dinikmati siapa saja dan kapan saja. Maka, tak heran bila usaha mie ayam cukup menggoda mengingat peminatnya yang banyak. Apalagi, cara membuatnya juga sederhana dan tak perlu modal usaha yang besar. 

Menjalankan usaha tentu punya risiko dan tantangannya, begitu pula dengan bisnis mie ayam. Bila ingin memulai usaha ini, Anda perlu mengetahui apa saja kelemahan usaha mie ayam beserta solusinya. Jadi, Anda bisa menyiapkan langkah yang tepat dan bisnis bisa berjalan untuk jangka panjang. 

Baca juga: Warna Logo Makanan untuk Pikat Konsumen! 

Kelemahan Usaha Mie Ayam dan Solusinya 

Siapa yang tidak suka makan mie ayam? Dengan rasa lezat dan harga yang terjangkau, mie ayam menjadi pilihan makanan favorit berbagai kalangan. Ini membuatnya menjadi lahan bisnis kuliner yang cukup banyak diminati. 

Meski terlihat sederhana, usaha mie ayam punya beberapa kelemahan yang perlu Anda perhatikan. Dari masalah bahan baku hingga strategi pemasaran, berikut beberapa tantangan bisnis mie ayam dan cara mengatasinya. 

1. Persaingan yang Ketat

bisnis mie ayam

Salah satu kekurangan usaha mie ayam yang utama yaitu tingkat persaingan bisnis yang ketat. Bisnis mie ayam sangat populer, hampir di setiap sudut perumahan dan kota selalu ada warung atau gerobak mie ayam. 

Ini memang menunjukkan bahwa permintaan pasar cukup besar, tapi juga berarti Anda perlu bersaing lebih keras untuk menarik pelanggan. Apalagi, produk yang dijual juga serupa sehingga sulit untuk membedakan satu gerai dengan yang lain. 

Solusi untuk menghadapi saingan yang ketat yaitu melakukan diferensiasi produk. Anda bisa menciptakan mie ayam dengan dengan rasa, topping, atau cara penyajian yang berbeda dari usaha lainnya.  

Anda bisa menawarkan variasi topping yang lebih kreatif dan unik. Misalnya seperti mie ayam dengan tambahan telur setengah matang, bakso urat, atau pangsit goreng dengan rasa yang khas. Selain itu, Anda juga bisa mengembangkan menu baru selain mie ayam, seperti mie goreng spesial atau mie ayam dengan kuah kaldu yang berbeda.

2. Bahan Baku Tidak Konsisten

Kualitas bahan baku seperti ayam, mie, dan bumbu sangat mempengaruhi rasa dan kualitas mie ayam. Sayangnya, banyak pengusaha mie ayam yang menghadapi masalah bahan baku yang tidak konsisten. Contohnya seperti pasokan ayam yang kurang segar, mie yang tidak kenyal, atau bumbu yang rasanya berbeda-beda. Ini tentunya akan berpengaruh ke kualitas produk dan penilaian dari pelanggan. 

Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menjalin kerjasama jangka panjang dengan pemasok bahan baku yang terpercaya. Pastikan supplier Anda bisa menyediakan bahan baku yang konsisten baik dari segi kualitas maupun kuantitas.  

Selain itu, pertimbangkan untuk membeli bahan baku dalam jumlah besar dan menyimpannya dengan baik agar kualitas tetap terjaga. Jika memungkinkan, Anda juga bisa membuat sendiri bahan baku utama seperti mie untuk memastikan konsistensi. Jadi, Anda bisa mengontrol kualitas bahan baku dan memastikan rasa mie ayam tetap sama setiap kali disajikan.

3. Kendala Modal Awal

Tak bisa kita pungkiri bahwa modal awal seringkali menjadi kendala terbesar ketika memulai bisnis. Membangun usaha mie ayam dari nol membutuhkan modal yang tidak sedikit, terutama untuk lokasi, peralatan, dan bahan baku awal. Belum lagi biaya operasional seperti sewa tempat, gaji karyawan, dan pemasaran. 

Tapi, Anda bisa memulai bisnis mie ayam dengan skala kecil terlebih dulu. Misalnya seperti membuka gerai mie ayam di lokasi yang tidak terlalu besar atau menggunakan gerobak keliling untuk mengurangi biaya sewa tempat. Manfaatkan pula peralatan yang sudah ada atau beli peralatan bekas yang masih layak pakai untuk menghemat biaya.

4. Ketergantungan pada Cuaca

Cuaca bisa menjadi faktor yang cukup mempengaruhi jumlah pelanggan yang datang ke gerai mie ayam. Misalnya, saat hujan deras, orang cenderung lebih sedikit keluar rumah untuk membeli makanan, sehingga jumlah pelanggan bisa menurun drastis. Sebaliknya, di cuaca yang panas pelanggan mungkin lebih memilih makanan yang lebih segar dan ringan dibandingkan mie ayam yang cenderung berat dan panas. 

Solusi untuk kelemahan bisnis mie ayam ini yaitu dengan membuat gerai mie ayam Anda nyaman untuk dikunjungi di segala cuaca. Anda bisa menyediakan area tertutup atau tenda yang bisa melindungi pelanggan dari hujan atau panas. Kemudian, menawarkan menu lain yang lebih sesuai dengan kondisi cuaca, seperti es teh manis atau es jeruk pada hari yang panas.  

Untuk mengurangi ketergantungan bisnis pada cuaca, Anda juga bisa menerima layanan pesan antar atau mendaftarkan bisnis pada platform pemesanan makanan. Dengan cara ini, Anda bisa tetap mendapatkan pemasukan meski cuaca tidak mendukung.

5. Sulitnya Menjaga Konsistensi Rasa

usaha mie ayam

Dalam bisnis kuliner, konsistensi adalah kunci untuk mempertahankan pelanggan. Rasa mie ayam yang berubah-ubah tentu saja bisa mengecewakan pelanggan. Tapi, untuk pertahankan kualitas mie ayam yang tetap sama setiap hari juga menjadi tantangan.  

Apalagi bila bisnis memiliki staf yang berbeda-beda. Tentunya akan ada perbedaan dalam cara memasak, penggunaan bumbu, atau waktu memasak. Lalu, bagaimana menghadapi tantangan satu ini? 

Agar cita rasa tetap konsisten, Anda perlu melakukan standarisasi resep dan proses masak. Buatlah panduan yang jelas dan rinci untuk setiap tahapan pembuatan mie ayam, mulai dari pemilihan bahan, proporsi bumbu, hingga teknik memasak. 

Pastikan pula semua staf mengikuti prosedur tersebut dengan disiplin. Lalu, berikan pelatihan staf secara rutin untuk memastikan mereka memahami standar yang telah ditetapkan. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan alat pengukur otomatis untuk bahan-bahan tertentu agar takaran selalu tepat dan hasil akhirnya tidak berubah.

6. Lokasi yang Kurang Strategis

Lokasi usaha adalah salah satu faktor penentu kesuksesan bisnis mie ayam. Namun, banyak pengusaha yang terjebak dalam memilih lokasi yang kurang strategis. Misalnya di tempat yang sulit dijangkau atau tidak memiliki lalu lintas pejalan kaki yang cukup.  

Lokasi yang kurang strategis bisa menyebabkan bisnis mie ayam sepi pengunjung, bahkan jika rasa dan kualitas produk yang ditawarkan sangat baik. 

Untuk itu, sebaiknya Anda lakukan riset pasar terlebih dahulu untuk menentukan lokasi yang strategis. Pertimbangkan faktor seperti lalu lintas pejalan kaki, aksesibilitas, dan kehadiran penjual mie ayam di sekitar. Pilihlah lokasi yang strateguis dan mudah diakses.

7. Kesulitan dalam Membangun Brand Awareness

Sulitnya membangun brand awareness menjadi kelemahan usaha mie ayam. Apalagi, bila memulai bisnis dari nol dan tidak memiliki ciri khas yang menonjol. Kurangnya promosi menjadi faktor dari permasalahan ini

Maka, Anda perlu fokus membangun branding yang kuat untuk membuat usaha mie ayam Anda dikenal luas. Mulailah dengan menciptakan logo usaha kuliner yang menarik, tagline yang mudah diingat, dan manfaatkan media sosial. Anda juga bisa melakukan branding lewat kemasan custom dengan desain menarik.

8. Kurangnya Konsumen Setia

Kelemahan usaha mie ayam yaitu termasuk makanan yang sulit memiliki konsumen setia. Ini karena keputusan pembelian biasanya cenderung bersifat impulsif atau musiman. Berbeda dengan produk makanan lain seperti masakan daerah atau kopi specialty.  

Konsumen cenderung berpindah-pindah tempat, mencoba berbagai gerai mie ayam yang berbeda. Hal ini bisa menjadi tantangan besar, terutama jika Anda bergantung pada pelanggan tetap untuk menjaga kelangsungan bisnis. 

Namun, Anda bisa membangun loyalitas pelanggan dengan menciptakan hubungan emosional. Berikan service dan pelayanan yang maksimal agar pelanggan merasa nyaman dan ingin kembali lagi. 

Nah, itu dia beberapa kelemahan dalam menjalankan bisnis kuliner mie ayam yang perlu Anda hadapi. Dengan memahami tantangan di atas, Anda bisa mengambil langkah yang lebih tepat. Semoga artikel di atas membantu! 

9. Sulitnya Menentukan Harga yang Kompetitif

Salah satu kelemahan usaha mie ayam adalah dari segi persaingan harga. Anda tidak bisa menjualnya dengan harga terlalu tinggi karenabisa menyebabkan pelanggan bisa beralih ke kompetitor yang lebih murah. Namun, jika harga terlalu rendah, margin keuntungan bisa menjadi sangat tipis, bahkan bisa merugikan. 

Maka, penting untuk melakukan riset pasar agar memahami harga rata-rata mie ayam di daerah Anda. Lalu, sesuaikan harga dengan kualitas dan porsi yang Anda tawarkan. Anda bisa membuat variasi menu dengan harga berbeda, seperti porsi reguler dan porsi jumbo, agar pelanggan memiliki pilihan sesuai dengan anggaran mereka.

Baca juga: Contoh Visi Misi Usaha Makanan untuk Inspirasi Calon Pebisnis!

×