Dampak negatif styrofoam terhadap kesehatan dan lingkungan membuat semakin banyak pebisnis kuliner memutuskan untuk mencari alternatif kemasan lain. Hal ini merupakan langkah positif yang bisa membantu mengurangi limbah styrofoam di lingkungan, sekaligus memberikan keamanan konsumsi bagi konsumen.
Apalagi, masih ada banyak kemasan pengganti styrofoam yang lebih unggul. Baik dari segi kepraktisan, biaya, hingga keamanan dalam pengemasan makanan. Bila Anda sedang mencari inspirasi kemasan selain styrofoam untuk makanan, berikut beberapa bahan dan jenis kemasan yang bisa Anda pertimbangkan.
Baca juga: Kemasan Makanan Tradisional untuk Kuliner Nusantara
Pengganti Styrofoam untuk Kemasan Makanan
Berikut adalah beberapa pilihan material dan tipe kemasan yang bisa menjadi pengganti styrofoam. Tentunya, wadah makanan berikut lebih ramah lingkungan karena terbuat dari bahan alami serta dapat dilakukan daur ulang kembali.
1. Paper Lunch Box, Kemasan Pengganti Styrofoam Ramah Lingungan
Alternatif kemasan styrofoam yang pertama yaitu paper lunch box atau wadah makanan kertas. Wadah makanan ini termasuk opsi yang populer dan banyak digunakan di rumah makan, restoran, dan berbagai bisnis makanan UMKM.
Contoh kemasan makanan yang menggunakan paper lunch box misalnya kotak nasi uduk, burger box, hingga aneka jajanan seperti kemasan pisang nugget dan wadah kue pukis. Kemasan ini umumnya terbuat dari bahan kraft paper food grade sehingga aman untuk makanan dan ramah lingkungan.
Meski terbuat dari kertas, paper lunch box memiliki ketahanan yang baik dan cocok untuk kemasan take away. Bahkan, wadah makanan ini juga tahan microwave sehinga aman untuk memanaskan makanan. Dari segi harga, juga tergolong lebih ekonomis dibandingkan kemasan lainnya.
2. Kemasan PolyPropilene
Bila punya budget lebih untuk kemasan makanan, Anda bisa menjadikan kemasan Polypropilene sebagai opsi. PolyPropilene (PP) termasuk jenis plastik kemasan yang tahan panas sehingga microwave safe. Keunggulannya yaitu kemasan ini cukup tebal, tidak mudah pecah, dan bisa didaur ulang kembali.
Kemasan ini cocok untuk menyimpan makanan basah dan berkuah seperti sup, mie, dan bubur. Ini karena tipe kemasan ini biasanya dilengkapi dengan tutup wadah yang kedap udara dan rapat.
Namun, karena materialnya plastik, kemasan PP tidak bisa terurai secara alami seperti kemasan kertas. Jadi, tetap memiliki kemungkinan berkontribusi pada pencemaran bila tidak didaur ulang atau dimanfaatkan kembali.
3. Bagasse Box, Alternatif Styrofoam Ramah Lingkungan
Kemasan bagasse terbuat dari material alami, yaitu serat tebu. Biasanya, material pembuatannya diperoleh dari industri gula. Keunggulan utamanya yaitu berbahan natural sehingga mudah terurai dalam waktu singkat. Ketahanan kemasan juga cukup baik untuk menahan minyak dan air.
Hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih kemasan ini yaitu harganya yang terbilang cukup mahal dibanding yang lainnya. Selain itu, kemasan juga dapat berubah menjadi lunak bila terkena cairan dalam waktu lama.
Tampilan bagasse box sekilas mirip dengan styrofoam, sehingga juga punya fungsi pengemasan yang mirip. Hanya saja, warnanya cenderung lebih cokelat. Wadah ini bisa digunakan untuk wadah nasi bungkus, makanan cepat saji, serta makanan yang berminyak.
4. Aluminium
Pengganti styrofoam yang berikutnya yaitu kemasan berbahan aluminium. Wadah makanan dengan material ini biasanya ringan, namun kuat. Kelebihannya adalah bisa menjaga makanan tetap segar lebih lama.
Kemasan aluminium menjadi opsi kemasan terbaik untuk mengemas makanan panggangan seperti lasagna, makaroni panggang, atau dessert seperti puding dan cheesecake. Selain itu, juga cocok untuk mengemas makanan yang perlu dipanaskan ulang kembali.
Akan tetapi, wadah aluminium bersifat tidak biodegradeable dan berpotensi mengakibatkan pencemaran bila tidak didaur ulang kembali. Hanya saja, penggunaannya lebih aman dibandingkan styrofoam untuk jenis makanan bersuhu tinggi yang perlu di reheating.
5. Wadah PLA
PLA (Polylactic Acid) adalah jenis bioplastik yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti pati jagung atau tebu. PLA menjadi alternatif plastik yang ramah lingkungan karena dapat terurai secara alami. Selain itu, wadah PLA juga bebas dari bahan kimia sehingga aman untuk makanan.
Biasanya, kemasan PLA banyak digunakan untuk wadah salad atau buah potong, makanan siap saji seperti sandwich atau burger, serta makanan ringan lainnya. Namun, kemasan ini kurang cocok untuk mengemas makanan berat karena tidak tahan panas tinggi serta bisa melunak.
Baca juga: 13 Ide Bisnis Makanan Sehat yang Naik Daun dan Potensial
Itu dia beberapa pengganti styrofoam yang bisa Anda jadikan opsi kemasan. Anda tinggal menyesuaikannya dengan kebutuhan dan jenis makanan yang akan dikemas. Bila membutuhkan paper lunch box atau kemasan berbahan kertas, Kemasanfnb siap menjadi supplier Anda.
Kami menyediakan paper lunch box dan paper tray dengan berbagai ukuran dan model. Anda juga bisa memesan kemasan custom dengan tambahan desain sesuai kebutuhan bisnis. Silakan hubungi tim Kemasanfnb untuk diskusi lebih lanjut.