Bisnis nasi goreng gerobakan terlihat sederhana dan menjanjikan, terutama dengan modal yang relatif kecil dan peminatnya yang banyak. Namun seperti usaha lainnya, juga ada beberapa resiko usaha nasi goreng yang mungkin dihadapi.
Mulai dari cuaca, kualitas bahan, hingga persaingan ketat, tantangan ini perlu diatasi agar bisnis bisa bertahan dan berkembang. Berikut adalah beberapa risiko yang sering dihadapi pedagang nasi goreng gerobakan dan tips untuk mengatasinya.
Baca juga: 7 Ide Bisnis Food Truck, Cepat Balik Modal!
Resiko Usaha Nasi Goreng dan Strateginya
Berjualan nasi goreng di gerobak bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Apalagi nasi goreng menjadi salah satu makanan malam hari yang banyak dicari.
Namun, meski terlihat sederhana, usaha nasi goreng juga memiliki beberapa tantangan bisnis. Bila Anda berencana mencoba menjalankan usaha kuliner ini, ketahui dulu solusi dan tips cara menghadapi risiko usaha nasi goreng berikut.
Baca juga: Panduan Sukses Usaha Jamur Crispy dan Analisis Keuangannya
1. Cuaca Tidak Menentu
Salah satu resiko usaha nasi goreng yang terbesar yaitu penjualan menurun ketika cuaca sedang buruk. ini karena pedagang nasi goreng gerobakan sangat bergantung pada cuaca, terutama yang berjualan di area terbuka.
Hujan deras atau cuaca ekstrem dapat mengurangi jumlah pelanggan, bahkan membuat Anda tidak bisa berjualan sama sekali. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Siapkan tenda kecil atau payung besar yang bisa melindungi gerobak saat hujan agar Anda masih bisa melayani pelanggan.
- Cari lokasi berjualan yang memiliki atap atau berada di bawah pohon besar yang bisa melindungi dari hujan atau panas.
- Coba berjualan melalui aplikasi pengiriman makanan, sehingga penjualan tetap bisa berjalan meskipun cuaca tidak bersahabat.
2. Persaingan yang Sangat Ketat
Usaha nasi goreng gerobakan banyak ditemukan di berbagai sudut kota, mulai dari pinggir jalan hingga depan perumahan. Ini membuat persaingan menjadi sangat ketat, terutama jika nasi goreng Anda tidak memiliki keunikan atau ciri khas.
Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa melakukan:
- Tambahkan variasi menu seperti nasi goreng seafood, nasi goreng pedas, atau nasi goreng dengan topping unik untuk menarik perhatian pelanggan.
- Berikan harga yang kompetitif, namun tetap menjaga kualitas bahan.
- Buat branding sederhana seperti memberi nama yang unik untuk gerobak atau menggunakan kemasan kardus makanan custom.
3. Lokasi Kurang Strategis
Selain cuaca, lokasi juga menjadi penentu resiko usaha nasi goreng. Bila lokasi berjualan berada di tempat yang sepi atau jarang dilalui orang, tentu akan sulit untuk mendapat pelanggan.
Sementara itu, lokasi yang terlalu padat juga bisa menjadi tantangan. Lokasi yang ramai biasanya terdapat berbagai rumah makan atau bisnis kuliner lain yang bisa menjadi opsi lain calon pembeli. Solusi dari tantangan ini yaitu:
- Pilih lokasi strategis yang ramai seperti dekat perumahan, sekolah, atau pusat keramaian lainnya. Lokasi yang memiliki akses mudah akan menarik lebih banyak pelanggan.
- Pindah lokasi berjualan di waktu tertentu, misalnya berjualan di depan sekolah saat jam pulang atau di kawasan ramai pada malam hari.
- Perhatikan izin berjualan, terutama jika lokasi yang kamu pilih ada di area publik atau milik pemerintah.
Baca juga: 9 Kelemahan Usaha Mie Ayam dan Solusinya
4. Harga Bahan Baku Naik
Fluktuasi harga bahan baku seperti beras, minyak goreng, atau telur bisa menjadi tantangan besar bagi pedagang gerobakan. Ketika harga naik, margin keuntungan bisa menipis. Sedangkan menaikkan harga jual bisa berisiko kehilangan pelanggan.
Tapi, Anda bisa mengatasi resiko bisnis nasi goreng tersebut dengan cara:
- Kendalikan porsi secara bijaksana tanpa mengurangi kualitas nasi goreng. Misalnya mengurangi jumlah topping atau lauk tambahan.
- Cari pemasok yang menawarkan harga lebih terjangkau atau beli dalam jumlah grosir untuk mendapatkan diskon.
- Pertimbangkan untuk membuat menu nasi goreng dengan bahan yang lebih murah, namun tetap menarik bagi pelanggan.
5. Kesulitan Menjaga Kebersihan
Gerobakan sering berada di luar ruangan dan terpapar debu, asap kendaraan, atau kotoran lainnya. Ini bisa saja mempengaruhi kebersihan makanan dan berisiko menurunkan kepercayaan pelanggan. Untuk itu, Anda perlu melakukan hal berikut:
- Pastikan peralatan selalu bersih dan tertutup ketika tidak digunakan.
- Gunakan kain penutup atau penutup plastik untuk melindungi bahan-bahan makanan dari debu.
- Selalu siapkan air bersih untuk mencuci peralatan secara berkala dan jaga area sekitar gerobak tetap higienis.
Nah, itu dia beberapa contoh resiko usaha nasi goreng beserta cara menghadapinya. Dengan mengetahuinya lebih dulu, Anda bisa melakukan persiapan dengan baik sebelum menjalankan usaha.
Nah, agar nasi goreng milik Anda terkesan lebih higienis dan bersih, jangan lupa gunakan paper lunch box dari Kemasanfnb. Wadah makanan ini juga tentunya lebih praktis dan memudahkan pelanggan dibandingkan menggunakan kemasan kertas minyak. Pesan sekarang di Kemasanfnb, harga terjangkau!